THE ENDING WORDS TO DIMELZ

Sabtu, Oktober 10, 2009 | 1 komentar »

Menurut kamu, Aku..... 1.Jaga Image 2.Tidak mau instropeksi 3.Suka mengatur hidupmu 4.Selalu merasa sempurna 5.Gengsi yang besar 6.Menjeratmu dengan memaksakan apa yang aku inginkan padamu 7.Tak pernah mau mengerti perasaanmu 8.Selalu menghinamu 9.Aku adalah orang yang susah kamu mengerti 10.Terlalu cepat mengambil kesimpulan, namun tak pernah tahu maknanya 11.Tak pernah mau mengerti tentang dirimu 12.Hanya ingin dimengertikan dan diperhatikan 13.Egois 14.Childish atau kekanak-kanakan 15.Keras kepala 16.Sifat-sifatku selalu menghancurkanmu Menurut aku, Kamu…. 1.Temperament tinggi 2.Selalu beremosi tinggi dan negative thinking 3.Jika kita pisah, kamu mencurahkan semua kekurangan/kejelekanku di hadapan orang lain 4.Pemarah 5.Tertutup, sehingga aku susah buat mengerti kamu. Seakan-akan ada sesuatu yang kamu tutupin dariku. 6.Misterius, sering bermain rahasia. Karena katamu, cerita itu akan percuma jika aku mendengarnya toh aku gak bakalan pernah mau mengerti. Padahal itu lah yang malah membuatku tak mengerti dan selalu menerka-nerka dalam keraguan. Merasa diriku bukanlah kepercayaanmu. 7.Selalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, sehingga membuatku sakit hati banget! Selalu cepat dalam memutuskan sesuatu yang fatal, seakan-akan ingin cepat-cepat menghukumku, melihatku hancur dan memvonisku dengan keputusanmu dan kata-katamu. 8.”...Tapi kau tahu ku tak bisa menjadi yang kau minta. Terlalu lama ku terjebak dalam dirimu...” (Lepaskan Diriku-J Rock) Sering banget lirik itu kau lontarkan untukku dengan tak berharga. Apa maksudnya ”nggak bisa”?!! Aku nggak bermaksud buat memaksakan kehendakku ke kamu. Nggak pernah aku punya niat itu! Jika aku menginginkanmu dengan menyarankanmu untuk mencegah dan segera mengubah suatu tindakan burukmu ataupun kekuranganmu, maka aku pasti udah berpikir sebelumnya. Aku hanya ingin kamu merubah sesuatu yang masih bisa kau rubah, sesuatu yang masih bisa kau jangkau. Aku hanya ingin kamu seperti yang ku mau, kekurangan sifat-sifatmu itu pasti bisa dirubah. Buktinya ketika kamu kembali menjadi Dimelz-pun kamu bisa, suatu sifat yang umum di lingkungan sekitar, menurutku. Ketika menjadi Dimelz-pun, masih tetap ada kekurangannya. Ketika menjadi Dimelz, kamu tak bisa menutup-nutupi kekuranganmu yang emosi, ego, temperamen, atau yang lain. Aku ingin kamu mengubah, bukan aku ingin memaksakan kehendakku. Aku ingin kamu menjadi lebih baik dengan saran-saranku. Aku ingin kamu benar-benar bisa berubah, bukan hanya menutupi dan menyamarkan sifat-sifat itu. Ku harap kamu mengerti. Mungkin jika kau membaca ini semua, dengan cepatnya kau memutuskan untuk mengakhiri hubungan. Selalu seperti itu, sehingga aku bingung!! Harus seperti apa aku mengungkapkan isi hati ini sebenarnya! Agar semua masalah-masalah itu dapat teratasi hingga akar-akarnya. Kau masih bisa menjadi Dimelz, dan apakah sifat-sifat tidak baikmu itu tidak bisa dirubah? Masih bisa kan?! Terus kenapa kamu sering banget caci dan menghinaku tanpa henti dengan lirik itu?!! Aku sakit tau nggak? Sakit banget! Aku sama sekali nggak dihargai dalam hal ini. Kamu pasti bisa ngerti kan?! Kamu tuh udah dewasa secara umur, tolong dong pengertiannya. Jangan hanya marah, jangan hanya emosi, dan jangan hanya temperament, juga jangan hanya pikiran negatif yang selalu berkutat di otakmu! Kamu udah dewasa, bersikaplah layaknya orang dewasa... 9.Gampang banget cinta, tapi gampang banget membenciku. 10.Selalu bimbang, ragu dan penuh ketidak percayaan karena kau masih menyamakanku dengan Vika (mantanmu). Akhirnya hanya putus asa dan sakit hati yang kau sisakan untukku 11.Sering merendahkanku dan menghinaku dengan kata-kata dan ucapanmu tanpa ada bukti yang mendukung tentang latar belakang kenapa penghinaan itu kau berikan untukku. 12.Pendendam. Jika aku berbuat sesuatu, maka kau juga akan melakukan sesuatu itu padaku. Dan karena kau belum tahu itu sebenarnya adalah sesuatu yang positif buatmu, tapi entah kau memaksakan diri untuk selalu ingin tahu dan menerka-nerka. Apalagi kau selalu menerkanya dengan semua pikiran negatifmu. Sehingga kau membalasnya dengan negatif. Sesuatu yang ku berikan positif, kau meresponnya dengan negatif. Dan memancingku untuk melakukan pertengkaran yang hebat. Jika pertengkaran itu telah terjadi. Dengan mudahnya kau mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungan ini. Makan hati banget tau gak?! Seperti salah satu contohnya, saat aku menyarankanmu dengan pelan dan lembut. Namun karena pikiran negatif dan emosimu, sehingga kamu membalasku dengan tujuan yang sama namun perlakuan yang berbeda. Kau memang benar menyarankanku, tapi tidak seperti itu caranya. Menghinaku, merendahkanku, mengolokku seakan-akan aku melakukan perlakuan yang sama kepadamu. 13.Selalu maksain aku dengan segala keinginanmu, ini berkaitan dengan no.12. Awalnya memang dengan lembut, tapi hanya sementara. Setelahnya kau memperlakukanku selalu dengan ancaman yang menurutmu itu gertakan. Aku mohon, sebelum kau melakukan itu padaku. Maka pikirkanlah terlebih dahulu jika kau diperlakukan seperti itu, apakah kau merasakan sakit yang aku rasa?! Tahukah kau tentang sakitnya perasaanku? Apakah kau merasakannya? Sungguh aku merasa rasa sakit yang begitu lebih dalam. Sehingga, aku lelah. Aku memutuskan untuk menjadi robot, selalu menuruti apa yang kau perintah sesuai kehendak hatimu. Jika kau tak mengajarkanku dan memerintahkanku dengan perasaan, maka aku juga akan melakukannya dengan tanpa hati, sebagai robot, sebagai boneka, bukan sebagai kekasih hatimu. Meskipun sebenarnya aku juga tak mau menjadi robot, menjadi boneka. Tapi aku tak tahan lagi ketika mendengar dan melihat hujanan kecewamu saat itu. Aku tak tahan! Sungguh sakit! Sehingga aku menganggap diriku mungkin telah kau anggap sebagai boneka, yang pasti harus melakukan apa yang kau perintah, karena jika tidak, kau terus dan terus selalu mengancamku dengan gertakanmu itu yang bisa melumpuhkan dan merenggut semangatku, yang bisa menyisakan keputus asaan dalm hidup. Apakah menurutmu, kau tak pernah mengekangku setelah kau membaca dan menyadari ini semua? Ku harap kau mengerti dan bersikaplah dewasa. 14.Kau selalu terlalu mendramatisir suatu masalah, sehingga menimbulkan pertengkaran yang sengit dan menghancurkan jiwa raga. 15.Semaunya sendiri dalam bertindak. Jika kita sedang bertengkar. Sering aku menuruti jalannya arah pikiranmu meskipun itu sangat menyakitkan buatku. Lebih baik aku sakit, daripada aku harus kehilangan dirimu. Dan jika aku menolak kemauanmu yang menyakitkanku itu, kau selalu bilang, ”Bisa nggak sih kamu ngertiin aku?!”. hah plis dech! Apa nggak kebalik?! dan aku menjawabnya, ”Apakah kamu pernah mengerti diriku sekalipun?” lalu kau membalasnya, ”Kamu tuh selalu pengen dimengerti orang ya?! Selalu pengen diperhatiin orang! Tanpa mau mengerti dan memperhatikan orang! Kamu tuh egois tau nggak?! Kalo emang ini gak bisa diterusin, dan gak bisa menyetarakan sikap kita. Mending kita akhiri aja cukup sampai disini!!!”

1 komentar

  1. Anonim // Sabtu, Mei 01, 2010 6:26:00 AM  

    great woman is you,,, i like you